kacer aceh

Dalam sejumlah kontes besar belakangan ini, kacer Rincong Aceh kerap menjadi buah bibir. Sepekan setelah nyeri juara 1 dan sekali juara 2 pada Seri 7 Liga Sumatera 2013 di Muara Bulian (1/12), gaco milik M Khadafi dari Aceh Bintang SF Lampung itu kembali mencorong dalam even Gubernur DKI Cup di Jakarta, Minggu (8/12). Bukan sulap bukan sihir, hasilnya juga sama: nyeri juara 1 dan sekali juara 2.

Kacer Rincong Aceh 2x juara 1 dan 1x juara 2 di Gubernur DKI Cup.

—-

Semua tahu, kacer-kacer yang turun dalam Liga Sumatera dan Gubernur Cup DKI adalah burung top. Bisa dikatakan tak ada lawan yang ringan. Ada Panglima Sumatera milik H Rico (juga dari Lampung), Adipati milik YY Arema (Jatim Raya Team) yang menggemparkan Kalimantan, Blok Timur, dan Bali, juga kacer Senpi milik Andre Sutanto yang kali ini memperkuat Jatim Raya Team.
Belum lagi Bintang Sektor yang kini memimpin Liga Ronggolawe Jabodebatek, Kaisar milik H Lasandi (Cahaya SF), King Arthur milik H Nur (Depok), Power Speed milik H Irfan (Tangerang), dan lain-lain. Semuanya punya kualitas di atas rata-rata, dan bisa dibilang langganan juara.
Tetapi, semuanya bisa dilibas Rincong Aceh. Burung ini berhasil menjuarai Kelas BnR dan Salep BnR. Satu-satunya kelas yang terlepas adalah EB-Odjoss, yang dimenangi Pangeran Sumatera kepunyaan H Rico. Tapi Rincong masih mampu finish di urutan kedua.
Melihat prestasinya yang makin kinclong, banyak pemain kacer lainnya yang memberi pujian kepada Rincong Aceh. Performa gaya dan suaranya nyaris tanpa cacat. Sangat tenang di atas tenggeran, dan bahkan nyais tak bergeser dari posisinya.
Kalau berkicau, paruhnya terbuka lebar-lebar, sambil mendongak ke atas. Suaranya terdengar keras, speed sangat rapat, nyaris tanpa spasi, sejak awal hingga akhir lomba.
Dipuji, M Khadafi tetap merendah

Khadafi: Rincong sedang mood.

Menerima pujian dari sejumlah pemain, Om Khadafi tetap bersikap merendah. Menurut dia, seluruh lawan yang dihadapi Rincong Aceh pada Gubernur DKI Cup maupun Liga Sumatera, merupakan gaco berkualitas, bagus-bagus.
“Lihat saja, mereka juga sering juara di banyak even sebelumnya. Alhamdulillah, sekarang Rincong Aceh sedang stabil penampilannya. Mungkin, lawan-lawannya sedang kurang maksimal. Kita sudah maklum, yang namanya burung itu ada masanya. Ada masanga sangat mood penampilannya, namun pada waktu lain menurun. Kita kan tidak bisa memaksa burung untuk selalu juara terus,” ujarnya.
Soal menang dan kalah, itu tak melulu ditentukan materi atau kualitas burung. Bisa juga tergantung kinerjanya di lapangan.
“Sekali lagi, saya bersyukur Rincong Aceh sedang mau kerja maksimal. Tentu ada sedikit faktor hoki juga, ketika musuh-musuh beratnya pas tidak mengeluarkan penampilan terbaiknya. Rincong Aceh pun pernah kerja tidak maksimal, sehingga gagal menjadi juara,” tambah Om Khadafi.
Apabila tidak ada aral melintang, dia akan kembali menurunkan Rincong Aceh dalam even nasional Pakde Karwo Cup III di Surabaya (15/12), kemudian Plasa Cup Semarang (12/1/2014), dan Valentine Jogja (16/2/2014).

Peran kru Aceh Bintang SF Lampung tak bisa diabaikan.

—-

Koleganya dari Lampung Team, H Rico, juga memperoleh hasil cukup bagus, baik di Liga Sumatera 7 maupun Gubernur DKI Cup. Gaconya, Panglima Sumatera, juga sedang bagus-bagunya. Dalam seri penutup Liga Sumatera, Panglima Sumatera berhasil juara 1 dan 2. Prestasi ini juga diulanginya pada Gubernur DKI Cup.
Di lapangan, Rincong Aceh dan Panglima Sumatera pernah saling mengalahkan. Siapa yang menang, itu tergantung kondisi dan penampilannya di lapangan. Keduanya sama-sama memiliki punya materi dan kualitas di atas rata-rata.